Tuesday, May 12, 2009

Kuburan Band lupa lupa inget


DIBALUT make-up super tebal berwarna putih, corengan hitam di wajah, lipstick, pakaian berwarna hitam merah, serta stocking ketat jala hitam, kehadiran enam personel band Kuburan langsung mengundang gelak tawa. Ratusan pasang mata yang sudah menanti penampilan gothic ala Kuburan, tak menghiraukan gerimis yang turun sejak petang.

Malam itu, Rabu (22/4), salah satu spot di Paris van Java, Jln. Sukajadi Bandung, diramaikan oleh muda-mudi yang datang dalam acara "Pop On The Air" Oz FM Bandung. Kuburan yang menjadi primadona malam itu, sukses menebarkan suasana kocak.

Kuburan yang kini sedang sibuk mempromosikan album kedua mereka, "Booming!!! Bee Are The Kill Young Pen Think Gun Thank" (baca: biar dekil yang penting ganteng), menghibur dengan lima buah lagu. Berturut-turut, Donny Akbar Raymuzada alias Aum (melody), Raka Auliantara (pe gitar), Dino alias Toto (drummer), Denny ( bas), M. Rizki M. alias Udhe (keyboard), dan Priya Ario Panji S. (ujung tombak) hadir di tengah panggung mini yang tiba-tiba menyuguhkan suasana angker.

Hanya begitu saja, keangkeran langsung berubah jadi dinamis. Gothic, namun menggelikan. Diawali dengan aksi sulap, atraksi Kuburan dilengkapi dengan senam 1980-an, hingga pertunjukan kembang api. Di tengah penampilan, bahkan ada sosok pocong yang ikutan berjoget. Begitulah, kocak dan menghibur.

Lagu pertama yang dibawakan Kuburan adalah "A Letter to Euis", yang berasal dari album pertama 2006 lalu, "Kuburan: Greatest Hits Vol.2". Lagu dengan ketukan snare drum rapat yang bercerita tentang seorang gadis bernama Euis, mojang Parahyangan campuran Indo-Subang.

Penampilan dilanjutkan dengan "Calon Kuat" single kedua Kuburan, "Fatamorgana". Single beraroma jazz fussion akibat tiupan terompet Amar "Maliq n d`Essentials", yang sudah mulai wara-wiri di beberapa stasiun radio. Tak heran kalau sebelum mengantarkan "Fatamorgana" ke telinga penonton, Priya menyebutkan nama bandnya, "Kuburan n `d`Essentials".

Tembang yang identik dengan album pertama, kembali diperdengarkan. "Tua-tua Klabing", dengan remix garapan Levi "The Fly", yang menularkan suasana riang. Penampilan Kuburan ditutup dengan single terbaru mereka, "Lupa-lupa Tapi Ingat" yang mengundang koor. Seraya tak ingin melupakan kiprah mereka sebagai band asli Bandung, Kuburan juga sempat menghadiahi penonton dengan menyanyikan lagu Persib, "We`ll Stay Behind You".

Eksis lewat penampilan

Sebagai band yang tak lagi terbilang baru, perlahan tapi pasti, Kuburan menancapkan kiprah bermusiknya. Penampilan dibalut humor yang konsisten, ditengarai menjadi nilai tambah yang selalu berdampak pada bertambahnya KuncenKuncin, sebutan untuk fans Kuburan. Betapa tidak, penampilan gothic mereka terbilang segar. Dengan konsep panggung yang asal, namun matang. Minimal, suguhan senyum penonton pasti didapat.

Kuburan sendiri, bermula pada pertengahan 2001. Line-up pertama Kuburan merupakan mahasiswa Universitas Parahyangan Bandung. Kala itu, konsep sebagai band bodor sudah dilemparkan dalam bentuk mengenakan topeng. "Tapi kalau pakai topeng, kesannya kok kita kayak malu sama tampang sendiri ya," ucap Dino, satu-satunya personel Kuburan yang tidak "punah" dari line-up pertama. Sedangkan formasi Kuburan saat ini, sudah memasuki season keenam, setelah sebelumnya punya tiga vokalis.

"Ya, sampai sekarang masih berusaha sih, buat mengimbangi ketiga vokalis sebelumnya, soalnya kan saya sendirian," ucap Priya sang ujung tombak, yang mengaku terkadang masih suka kaget ketika tampil di atas panggung. "Makanya saya rajin dong nanya ke senior-senior saya," sambung Priya, sambil menunjuk Uri, vokalis Kuburan sebelumnya yang baru saja kembali ke Indonesia, usai menamatkan studi di luar negeri.

Mulai 2003, konsep penampilan make-up tebal mulai digunakan Kuburan. "Ini juga bertahap biar bisa sampe bagus kayak begini. Dulu kita pakai cat poster yang harganya empat ribuan, sekarang harganya udah naik jadi 4.500 lah," ucap Dino terkekeh. Mereka sempat menggunakan cat tersebut selama tiga tahun, sampai kemudian menemukan yang lebih nyaman, paint stick (biasa digunakan untuk pantomim). "Nah, kalau tahun keempat masih pakai cat itu, pasti kanker kulit deh kita," sambung Dino.

Sebelum tampil di atas panggung, personel Kuburan tentu disibukkan dengan persiapan make-up yang dilakukan sendiri. Waktunya beragam, mulai dari 10 menit, hingga setengah jam. "Kalau setengah jam mah udah bisa sambil ngobrol, tapi sebel juga ya kalau waktu dandan jauh lebih lama dari waktu perform. Yang paling heboh, kita pernah dandan setengah jam tapi tampil cuma lima menit," kata Raka sambil tertawa.


Untuk Download hit singlenya:
download mp3 Kuburan band Lupa-lupa Ingat


1 comment:

  1. ih sumpah ea lgu kakak-kakak kuburan tuh keren bgt...

    qw ma kk qw ja slalu nunggu vidio clip ma konsernya

    diacara music....kocak bgt kk DINO ma DENY...

    qw ska bgt ma kk DINO ma DENY....

    kpn konser keSOLO qw tunggu ea.................

    ReplyDelete

leave your testimonial here, thank