Saturday, May 30, 2009

Download MP3 Al Quran Semua Qori

Silahkan Klik saja nama Qori yang mau kamu Download mp3 Al qurannya terus baru pilih surat yang mau kamu download:

Download MP3 Musik Religi

Download MP3 lagu religi musik religi nasyid atau pa lah ada disini
silahkan klik dibawah ini

AFGAN PadaMu KuBersujud

Al Uswah - Ukhuwah

Brothers-Untukmu_Teman.mp3

CHROME - MANUSIA LEMAH

Crisey Ketika Tangan Dan Kaki Berkata

Ebith Beat A- 24 Tahun
Ebith Beat A- Assalaamualaikum
Ebith Beat A-Alhamdulillah
Ebith Beat A-Ampuni Kami
Ebith Beat A- Cinta Hakiki
Ebith Beat A-iftirof
Ebith Beat A-Obat Hati.
Ebith Beat A- Sepohon Kayu
Ebith Beat A- Sholat Gitu Loh....
Ebith Beat A- Subhanallah

Erwin Judi & Foya Foya

edCoustic remaja peduli
Edcousitc Masa Muda
edCoustic Menjadi Diriku
Edcoustic-MuhasabahCinta
edcoustic Nantikanku Dibatas Waktu
edcoustic remaja peduli
Edcoustic-Sebiru Hari ini
edCoustic_-_sejuta_arif

Emha Ainun Nadjib Jaman Wis Akhir

English-Hijiriyah

fatih- futur
Fatih Coba Kubuka

Five Minutes - Ampuni Aku

Hadad Alwi Insan utama.

Icha Jikustik DARI BUMI UNTUK LANGIT
Icha Jikustik Pesan Nabi

Justice Voice Rumus Canggih
Justice Voice Jangan Mepet-Mepet

Marvells Seperti Kapas.

MERPATI CARAKU MENSYUKURI

micheal Heart
Michael heart-We will not go down (song for GAZA)

Putih Band - Ya Nabi

Repvblik Hidupku Di Jalan Mu

Sherina Indonesia Menangis

ST 12 - Kebesaran Mu

star five-asaku asamu
Star Five SATUCINTA

Suara Persaudaraan Kenangan Bersama Ayah


Tashiru feat Ebith Beat A-Satukan Muslim Sedunia(SMS)

Too Phat Alhamdulillah (Malay version).
Too Phat Alhamdulillah (Original Version) FT. Yasin.mp3

Vagetoz Kuatkan Aku

Zacky (ex Kapten) - Sujudku


Monday, May 18, 2009

Mengenal Lebih Dekat Jama'ah Tabligh


Sumber Hidayatullah.com
Tanggal Oktober 1999/Jumadil Akhir-Rajab 1420
Tanpa banyak bicara, anggota Jamaah Tabligh berkelana ke berbagai penjuru Nusantara. Hanya satu tujuannya, mengajak ke jalan Allah.
Masjid tua Kebon Jeruk, Jakarta Selatan itu seperti tidak pernah mati. Ia selalu hidup dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Apalagi setiap hari Kamis, sekitar 2000 laki-laki berkumpul di masjid yang didirikan tahun l718 oleh seorang ulama dari negeri Cina ini. Mereka dengan khusyuk mengikuti ceramah yang disampaikan seorang ustadz. Ada yang berpakaian takwa (koko) warna-warni dan berkopiah haji putih. Ada pula yang berpakaian gamis --baju panjang yang biasa dipakai orang Arab. Tak sedikit di antara mereka yang memanjangkan jenggot dan mencukur kumis. Tapi mereka penuh dengan senyum dan menyapa akrab setiap orang.Mereka adalah anggota Jamaah Tabligh (JT) yang datang tidakhanya dari Jakarta. Melainkan juga dari Jawa Barat, Jawa Timur dan daerah lain di Indonesia. Bahkan ada pula yang dari India, Pakistan, Malaysia dan Thailand. Umumnya mereka membawa tas-tas besar berisi pakaian dan perbekalan lainnya.
Pengajian yang dimulai usai shalat ashar berjamaah itu disebut takrir, yang berisi soal-soal agama yang muncul selama khuruj (dakwah keluar). Dan juga diadakan evaluasi selama di lapangan, kemudian mendiskusikannya bersama-sama. Usai shalat maghrib, seorang ustadz berdiri di mimbar, dan berkhutbah tentang pentingnya amal shalih bagi setiap Muslim. Bila sang ustadz mengutip hadist atau ayat Al Qur'an berupa ancaman, serempak jamaah berucap istighfaaar "astaghfirullahaladzzim." Jika yang dikutip berupa kebesaran Allah serempak jamaah menyahut dengan tasbih "subhanallah."
Usai khutbah ada tasykil, tawaran khuruj secara berombongan. Lamanya dakwah berfariasai mulai 3 hari, 7 hari, 10 hari, 40 hari sampai 4 bulan. "Ayo saudara-saudara kita dakwah, masya Allah, masya Allah. Allah yang akan menjaga anak, istri, keluarga atau harta kita," katanya. Banyak jamaah antusias menerima ajakan itu. Mereka lalu didaftar dan diseleksi oleh Ahli Syura. Hanya yang memenuhi syarat yang bisa khuruj.
Rangkaian ibadah itu ditutup dengan shalat isya' berjamaah. Setelah itu jamaah mengisi waktu istirahat dengan berbagai cara. Ada yang berdiskusi dengan kelompoknya tentang persiapan keluar esok harinya atau bertukar pengalaman dengan peserta dari kelompok lain. Ada juga yang tidur-tiduran atau makam malam. Uniknya, makannya memakai tempayan. Satu tempayan dikepung 4-5 orang. Tengah malam mereka bangun melaksanakan shalat tahajut. Setelah shalat subuh diadakan ceramah kembali hingga matahari terbit. Setelah usai barulah mereka siap-siap untuk khuruj sesuai tujuan masing-masing kelompok. Pelepasan mereka dilakukan oleh Ahli Syura yang terdiri dari tujuh orang: H Ahmad Zulfaqar, H Cecep Firdaus, Muhammad Muslihuddin, Dr AA Noor, Syamsuddin Abdullah, Ir. Aminuddin Noor, dan M Sani Ilyas
Begitu sampai di tempat sasaran dakwah, mereka menyebar, keluar masuk kampung, pasar, dan warung-warung, sambil tetap berzikir kepada Allah. Dengan tenang mereka mengajak orang untuk mendengarkan ceramahnya. Usai ceramah, orang-orang itu diajari cara berwudlu, tata cara shalat, dan membaca Al Fatihah serta ayat-ayat Al Qur,an lainnya. Sebelum tugas dakwah selesai, anggota jamaah mengajak masyarakat setempat melakukan dakwah ke tempat lain. "Kalian adalah sebaik-baiknya ummat yang diturunkan ke tengah-tengah masyarakat," demikian tertulis dalam Al Qur'an Surat Ali Imran, ayat 110, yang dijadikan pedoman mereka.
Menurut Zulfaqar, Penanggung Jawab JT Indonesia, aktivitas JT selama ini tak banyak mendapatkan rintangan, baik dari masyarakat maupun pemerintah. "Awalnya memang ada yang curiga. Tapi setelah tahu, mereka memahami," katanya
Berdakwah dengan model khuruj yang menjadi ciri khas JT, kata Amin yang juga penanggung jawab JT Surabaya, memang efektif dan membekas. Contohnya, yang dia alami sendiri. Pada tahun 1985 ada 4 orang warga Malaysia datang ke Kampung Jalan Ikan Gurami IV Surabaya. Amin sempat bertanya-tanya dalam hati, "Mengapa mereka jauh-jauh datang ke Surabaya hanya minta untuk diizinkan boleh numpang beberapa hari di masjid," ungkapnya. Keempat warga Malaysia (ustadz Amin lupa satu-persatu namanya) selama di masjid Nurul Hidayah itu mengajak jamaah untuk mengamalkan shalat, wirid, memberi ceramah mengenai Islam yang dicontohkan Nabi Muhammad dan melakukan amalan sunnah lainnya seperti shalat dhuha, iktikaf dan shalat malam. Setelah diamati gerak-gerik dan perilaku mereka, akhirnya Amien kagum dan tertarik. "Saya merasakan, apa yang saya lakukan selama ini belum sesuai dengan sunnah Nabi," kenangnya.
Khuruj dilakukan secara berkelompok --antara 10 hingga 15 orang-- mengunjungi daerah-daerah sesuai sasaran dakwah yang telah ditentukan. Bagaimana dengan pendanaan? Dan bagaimana pula dengan nafkah pada keluarga yang ditinggal di rumah?
"Itu sudah diperhitungkan secara matang," ujar Amin yang sudah 7 kali keliling dunia (1995 ke Eropa, 1996 ke Australia, 1997 ke Afrika, dan ke beberapa negara di Asia lainnya). "Khuruj jangan disalahtafsiri mengabaikan keluarga di rumah," timpal Muhammad Muslihuddin, salah seorang anggota Syuro Jamaah Tabligh Indonesia. Sebelum khuruj, keluarga di rumah terlebih dulu dicukupi nafkahnya. Atau dengan cara lain, misalnya "Bersama keluarga secara berpasangan dengan muhrim-nya, suami dan isteri serta anak-anak," tambahnya. Soal biaya? "Itu ditanggung pribadi masing-masing. Karena, dari setiap usaha yang dilakukan sengaja disisihkan untuk dakwah," ustadz Amin melengkapi keterangan Muslihuddin. Setidaknya, kata Muslihuddin, dalam sebulan ada 3 hari dan 40 hari dalam setahun yang disisihkan untuk khuruj. Jumlah waktu khuruj ini, katanya lagi, jika dibanding dengan waktu di rumah sebetulnya lebih banyak waktu yang diberikan untuk keluarga di rumah. Kalangan jamaah kita, lanjutnya, sudah paham. Sehingga, ketika ada keluarga, misalnya suami yang melakukan khuruj, istri dan anak di rumah sudah mafhum.
TAK LUPA KERJA
Bagaimana dengan pekerjaan? Menurut Amin, kebanyakan anggota JT lebih enjoy berwiraswasta. Karena tidak terlalu mengikat dengan tugas dakwah. Sebab, tugas utama manusia di dunia ini adalah menyeru atau mengajak orang (lain) pada jalan yang benar. "Kuntum khaira ummat......(Kalian diturunkan ke dunia adalah sebaik-baik umat, dan mempunyai tugas amar makruf nahi munkar)," ujar Amin mengutip al-Qur'an Surah Ali Imran, ayat 110.
Akan tetapi, JT tidak berarti mengikat jamaahnya bekerja pada instansi lain. Kepada anggota JT yang kebetulan bekerja pada suatu instansi yang memang terikat waktunya, soal khuruj tetap tidak bisa diabaikan. "Yang penting bagi kita adalah ikhlash," tutur Amin. "Keikhlasan ini yang ditanamkan pada kalangan jamaah kami." Bagi mereka yang kebetulan terikat oleh waktu kerja pada instansi, bisa mengikuti program khuruj 3 hari dalam sebulan. Misalnya, mereka berangkat Jum'at sore selepas kerja hingga Senin pagi --tanpa balik ke rumah-- langsung menuju ke tempat kerjanya. Sehingga, dengan cara seperti ini, mereka tidak melupakan kerjanya.
Abdurrahman, misalnya. Karyawan sebuah perusahaan kontraktor di Surabaya ini, kendati masih tergolong baru tapi merasa "asyik" bergabung dalam JT. Dia ikut JT sejak masih kelas 2 STM di Surabaya. Kendati sekarang bekerja pada instansi yang waktunya cukup terikat, namun dia tidak pernah melalaikan khuruj. "Saya bisanya mengikuti khuruj 3 hari dalam sebulan," akunya.
DICURIGAI
Tak banyak orang yang tahu apa itu JT? Sehingga keberadaan JT banyak dipertanyakan, bahkan di beberapa daerah dicurigai. "Dianggap sebagai ajaran sesat," ujar Arif dan Abdurrahman, anggota JT Surabaya. Tidak cuma sebatas itu. Pengalaman Arif sewaktu khuruj, dia diusir warga setempat karena dianggap menyebarkan aliran sesat. Bahkan, ketika khuruj ke India, waktu sedang memberikan ceramah di sebuah masjid, Arif didatangi polisi dan sempat diinapkan semalam di Pos Polisi di negara itu.
Arif yang mengaku mulai ikut JT pada tahun 1992, toh tidak kapok. "Bagi saya tak masalah, karena memang belum banyak orang yang tahu apa itu khuruj. Tapi, setelah mereka ikut dalam dakwah kami, ya tidak masalahkan lagi," kenangnya. Wisnu Jatmiko, kiranya senasib dengan Arif. Mahasiswa Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer UI ini mengaku mulai tertarik dengan JT pada tahun 1991. Pengalaman pahit yang dirasakan adalah, sewaktu mengikuti klhuruj di Bengkulu (1998). "Saya merasa tertekan. Ketika itu tak ada masjid. Apalagi, waktu itu menjelang Pak Harto lengser, aparat Muspida disana menaruh curiga berat, sehingga rombongan kami dikejar-kejar terus," kenang Wisnu. "Tapi disitulah, kami merasakan nikmatnya ujian mental keimanan."
Menurut Drs. Ridlwan Abu Bakar, Msi., adanya kecurigaan-kecurigaan itu cukup wajar. "Karena pada awalnya memang tidak tahu semata. Tetapi setelah ditelusuri, dan tidak menyesatkan, ya tidak dimasalahkan. Toh, kenyataannya mereka hingga sekarang eksis," ujar Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Ada dua hal yang tidak boleh diperbincang selama Tabligh, yaitu soal politik dan khilafiah (soal agama yang memancing perdebatan). "Alasannya, karena tujuan dakwah itu menyatukan ummat. Sementara politik cenderung memecah belah ummat," kata Zulfaqar, pensiuan angkatan darat berpangkat Letkol ini. Dalam kehidupan sehari-hari para anggota dibebaskan untuk mengikuti kegiatan politik yang menjadi pilihannya. Sementara organisasi Islam lainnya, mereka anggap sebagai kawan seperjuangan.
Keharusan khuruj itu didasarkan pada satu hadits Nabi yang berbunyi "apabila ummatku di akhir zaman mengorbankan 1/10 waktunya di jalan Allah, akan diselamatkan." Maka setiap hari mereka juga harus menyisakan 2,5 jam waktu mereka untuk berdakwah. Bagaimana dengan kita?


Saturday, May 16, 2009

Download MP3 Ungu Penguasa hati

Dalam Album Penguasa Hati ini terdapat 12 lagu
untuk Download lagunya silahkan klik link dibawah ini:



Download Gita Gutawa Harmoni Cinta

Download Mp3 Gita Gutawa di Album kedua harmoni Cinta:
untuk mendownloadnya silahkan klik judul lagunya

Tracklist :
01. Parasit (download)
02. Harmoni Cinta
(download)
03. Selamat Datang Cinta (download)
04. Mau Tapi Malu feat duo MAIA (download)
05. Meraih Mimpi [Singing to the Down] (download)
06. When U Wish Upon a Star (download)
07. Salah Jatuh Cinta (download)
08. Remember (download)
09. Ayo [Come On] (download)
10. Melangkah Lagi (download)
11. Aku Cinta Dia (download)
12. Lullaby (download)



Tuesday, May 12, 2009

Album Baru Vierra My First Love


Ketika remaja yang polos jatuh cinta, mereka akan berkarya sesuai hati mereka. Ini yang memang seharusnya kita dengar dari para remaja. Band yang memberikan karya-karya yang polos, jujur, dan bangga dengan karya mereka sendiri. Tak perlu bersembunyi di balik lagu-lagu tua yang pernah ngetop dahulu kala. Band yang benar-benar fresh ini bernama Vierra. Sebuah band yang beranggotakan Widi (vokal), Kevin (keyboard), Raka (gitar), Trian (drum). Sebuah debut album berjudul My First Love, berhasil mereka lepas ke pasaran. Seperti judul albumnya, Kevin yang jadi motor band ini menggambarkan album ini memang benar-benar seperti remaja yang pertama kali jatuh cinta. Begitu polos.

Secara musikal, mereka lebih suka menyebut lagu-lagu mereka berada di jalur power pop atau pop disney. “Power pop, karena lagu-lagu pop versi kita, bisa membuat suasana lebih bersemangat. Lebih menghentak. Pop disney maksudnya, lagu-lagu kita banyak nada-nada vokal yang membuat kita serasa di dunia mimpi. Karena remaja memang penuh dengan mimpi dan harapan,” ujar Kevin yang juga mendominasi proses penciptaan lagu-lagu Vierra. “Makanya, dominasi keyboard di lagu-lagu Vierra juga lebih terasa,” tambahnya lagi. Ya, sekarang ini band anak muda kebanyakan membuat lagu yang guitar base. Versi band yang keyboard base bisa dibilang agak langka. Ini bisa memberi diferensiasi antara Vierra dan band-band lain. Pola keyboard base ini bisa jadi karena Kevin memang ter-influence musikalitas sang ayah, Adie MS. “Tapi ini bukan sebuah paksaan. Campur tangan papa di urusan musikku hanya sampai memasukan aku ke les piano.” Jelas Kevin tentang campur tangan sang ayah. Bukti tentang bebasnya dari campur tangan sang ayah, bisa dilihat dari konsep musik yang berbeda antara Vierra dan Adie MS. “Tapi Vierra bukan Cuma saya. Masih ada Widi, Raka dan Trian. Dan mereka punya musikalitas yang hebat sejak pertama kali kita ketemu,” Kevin mencegah kita melupakan personel yang lain. Itu yang membuat Kevin yakin dengan masa depan Vierra. “Keinginan kita dengan album ini adalah untuk berbagi dengan semua orang. Sharing, tentang apa yang kita rasakan,” jelas Kevin lebih lanjut. Dan itu sangat terasa lewat single pertama mereka yang berjudul Dengarkan Curhatku. Anak muda memang enggak bisa lepas dari curhat. Sama teman, sama orang tua kadang sama orang baru kenal juga curhat. Benar-benar gak bisa lepas. Vierra enggak Cuma bisa curhat. Anak anak muda ini bisa juga bermain dengan emosi. Kalau kita dengarkan lagu berjudul Perih, pasti kita memilih lagu ini sebagai soundtrack masa-masa patah hati kita. Notasi nada vokal dan piano benar-benar memberikan suasana yang mengiris hati. Jangan dulu berasumsi Vierra akan banyak bermain dengan kesedihan cinta. Sekali lagi, perlu diingat kalau mereka menamakan musik mereka power pop. Karena mereka mereka punya lagu-lagu pop yang tetap bisa memicu adrenaline.Nih, salah satunya lagu Bintang. “ Lagu ini groovy banget. Bakal bikin suasana jadi sangat menyenangkan. Dan ini memang lagu yang paling enak buat dipake manggung,” Ujar Kevin bersemangat. Dan anak-anak muda ini juga tak hanya bercerita soal cinta terhadap lawan jenis. Sebuah lagu berjudul Bersamamu, bercerita soal kebersamaan, keakraban di dunia pertemanan remaja. “Lebih universal,” jelasnya Kevin lagi. Dan keinginan untuk sharing dengan lebih banyak orang juga membuat mereka menciptakan sebuah lagu dalam bahasa Inggris. Yaitu sebuah lagu berjudul No. Tapi ini bukan hanya karena mereka pengen kelihatan keren. Tapi karena mereka yakin pelafalan sang vokalis mereka memang bagus dalam bahasa Inggris.Kepolosan, keyakinan dan keinginan untuk sharing jadi modal utama dari perjalanan Vierra. Dan sepertinya, itu semua modal yang mereka miliki memang bisa membedakan mereka dari band lain yang banyak beredar. Dan itu sebuah modal yang kuat untuk bisa menjaga eksistensi mereka di dunia musik. Tentunya dengan bantuan dari semua penikmat musik di Indonesia. Mari berbagi cerita bersama Vierra.

Download area:

Download mp3 Vierra Dengakan Curhatku (download)


Download MP3 Ungu Hampa Hatiku

Perasaan kehilangan, hampa ditinggalkan seseorang atau sesuatu, pasti semua orang pernah merasakannya ,kalau sempat merasa hampa karena menanti single pop terbaru dari UNGU sekarang waktunya kita kembali bertemu dengan UNGU, dengan rasa yang berbeda, di single teranyar mereka “ Hampa Hatiku “setelah produktif menelurkan 4 album pop dan 2 album religi, sejak album perdana mereka Laguku ( 2003 ) dan bereksplorasi dengan genre pop yang dipadu dengan genre rock sentuhan melayu dan balutan orkestra hingga album Aku Kaudan Tuhanku ( 2008 ) kini UNGU kembali dengan album pop yang bias dibilang menjadi lanjutan dari perjalanan karir mereka hingga sekarang Pasha ( Vocalis ) Enda ( Gitaris) Makki ( Basis ) Rowman ( Drummer )dan Oncy ( Gitaris ) kali ini menunjukan konseliden mereka dengan menelurkan single single yang catchy serta sing along,ini bias dilihat di single pertama mereka yang pastinya akan membuat penikmat musik Indonesia terkesima ,karena sekali lagi UNGU membaurkan musik pop,rock,rap, dan sentuhan dangdut kedalam single “Hampa Hatiku “ yang merupakan karya teranyar dari Pasha, dalam pembuatan single ini UNGU bekerjasma dengan musisi berbakat Indonesia,, antara lain Munkee 7 Kurcaci dan Iis Dahlia yang membuat single kali ini terdengar sangat unik,semua itu bersatu dengan lirik dan beat yang chatcy serta menghentak, dan tak lupa denga melodi yang membuat kita bergoyang,untuk judul album kali ini,UNGU memilih title “ Penguasa Hati “ yang terasa sangat pas menggambarkan keadaan UNGU sekarang, karena dengan dukungan dari para Cliqueres,hingga kini UNGU terus terpacu untuk terus menciptakan single single yang biasa memajukan dunia musik Indonesia, tetap dicintai masyarakat sekaligus bias mengangkat citra bangsa Indonesia di pentas internasional,UNGU ingin ketika orang mancanegara berbicara mengenal Indonesia,di dalamnya akan ada nama UNGU yang terucap, ini dikarenakan UNGU dan musik memang sudah menjadi satu kesatuan yang tak terpisah ,Suatu bentuk cita cita yang bukan tidak mungkin, akan tercapai ke masa akan dating,hingga kini UNGU terus bereksperimen dengan genre musik mereka , namun eksplorasi UNGU tak terhenti disini,karena untuk kedepanya UNGU berencana untuk menerjemaahkan salah satu single terbaru mereka kedalam 4 bahasa daerah Indonesia, namun kali ini untuk para pecinta musik Indonesia dan Cluiqers , hapus kehampaan hati kamu, mari kita nikmati bergoyangdan bernyanyi serta terkesima bersama single pertama UNGU……” Hampa Hatiku “.
Untuk Download :
Download Mp3 Ungu Hampa Hatiku (download)


Album L.A. LIGHTS INDIEFEST VOL. 3


Album L.A. LIGHTS INDIEFEST VOL. 3 yang berisi 10 lagu dari 10 band terbaik di ajang L.A. LIGHTS INDIEFEST 2008 baru saja dirilis.
Ke-10 band finalis L.A. Lights Indiefest 2008 ini, mengusung corak musik dengan keunikan masing-masing yang diharapkan dapat memberikan pilihan alternatif dari jenis musik yang umumnya banyak digemari di Indonesia.
Dari 10 lagu yang terdapat dalam album L.A. LIGHTS INDIEFEST VOL.3, ada tiga band yang lagunya terpilih sebagai single andalan. Selain terpilih, 3 band ini juga akan dibuatkan full album yang akan digarap dalam waktu dekat oleh Li’l Fish Record. Ke-3 band pilihan tersebut adalah C.U.T.S band Bandung yang beraliran Electroclash dengan single ”Beringas”, THE BANERY yang mengusung Britpop dengan single “Karena Dia” dan MORNING BLUE yang beraliran atraktif rock dengan single “I Don’t Care”.

Terlepas dari laku atau tidaknya album ini, 10 band yang mengisi album ini bisa dikatakan punya kualitas, punya karakter dan tentunya kemampuan. Tiga hal itu mereka kolaborasikan murni dibuat dari ‘hati’, sebagai bagian dari upaya memberikan nafas segar baru bagi musik Indonesia.
Area Download:
01. C.U.T.S - Beringas[
download]
02. Morning Blue - I Don’t Care[
download]
03. Wai Rejected - Simon Says She Was Beautiful[
download]
04. Arcoirish - Morning Moon[
download]
05. Sister Morphin - Baik Untukku[
download]
06. The Banery - Karena Dia[
download]
07. Last Elise - A Thousand Miles From The Atmosphere[
download]
08. Tigapagi - Menari[
download]
09. Vickyvette - Unlimited Loyalty[
download]10. Nemesis - About Eve[download]


Kuburan Band lupa lupa inget


DIBALUT make-up super tebal berwarna putih, corengan hitam di wajah, lipstick, pakaian berwarna hitam merah, serta stocking ketat jala hitam, kehadiran enam personel band Kuburan langsung mengundang gelak tawa. Ratusan pasang mata yang sudah menanti penampilan gothic ala Kuburan, tak menghiraukan gerimis yang turun sejak petang.

Malam itu, Rabu (22/4), salah satu spot di Paris van Java, Jln. Sukajadi Bandung, diramaikan oleh muda-mudi yang datang dalam acara "Pop On The Air" Oz FM Bandung. Kuburan yang menjadi primadona malam itu, sukses menebarkan suasana kocak.

Kuburan yang kini sedang sibuk mempromosikan album kedua mereka, "Booming!!! Bee Are The Kill Young Pen Think Gun Thank" (baca: biar dekil yang penting ganteng), menghibur dengan lima buah lagu. Berturut-turut, Donny Akbar Raymuzada alias Aum (melody), Raka Auliantara (pe gitar), Dino alias Toto (drummer), Denny ( bas), M. Rizki M. alias Udhe (keyboard), dan Priya Ario Panji S. (ujung tombak) hadir di tengah panggung mini yang tiba-tiba menyuguhkan suasana angker.

Hanya begitu saja, keangkeran langsung berubah jadi dinamis. Gothic, namun menggelikan. Diawali dengan aksi sulap, atraksi Kuburan dilengkapi dengan senam 1980-an, hingga pertunjukan kembang api. Di tengah penampilan, bahkan ada sosok pocong yang ikutan berjoget. Begitulah, kocak dan menghibur.

Lagu pertama yang dibawakan Kuburan adalah "A Letter to Euis", yang berasal dari album pertama 2006 lalu, "Kuburan: Greatest Hits Vol.2". Lagu dengan ketukan snare drum rapat yang bercerita tentang seorang gadis bernama Euis, mojang Parahyangan campuran Indo-Subang.

Penampilan dilanjutkan dengan "Calon Kuat" single kedua Kuburan, "Fatamorgana". Single beraroma jazz fussion akibat tiupan terompet Amar "Maliq n d`Essentials", yang sudah mulai wara-wiri di beberapa stasiun radio. Tak heran kalau sebelum mengantarkan "Fatamorgana" ke telinga penonton, Priya menyebutkan nama bandnya, "Kuburan n `d`Essentials".

Tembang yang identik dengan album pertama, kembali diperdengarkan. "Tua-tua Klabing", dengan remix garapan Levi "The Fly", yang menularkan suasana riang. Penampilan Kuburan ditutup dengan single terbaru mereka, "Lupa-lupa Tapi Ingat" yang mengundang koor. Seraya tak ingin melupakan kiprah mereka sebagai band asli Bandung, Kuburan juga sempat menghadiahi penonton dengan menyanyikan lagu Persib, "We`ll Stay Behind You".

Eksis lewat penampilan

Sebagai band yang tak lagi terbilang baru, perlahan tapi pasti, Kuburan menancapkan kiprah bermusiknya. Penampilan dibalut humor yang konsisten, ditengarai menjadi nilai tambah yang selalu berdampak pada bertambahnya KuncenKuncin, sebutan untuk fans Kuburan. Betapa tidak, penampilan gothic mereka terbilang segar. Dengan konsep panggung yang asal, namun matang. Minimal, suguhan senyum penonton pasti didapat.

Kuburan sendiri, bermula pada pertengahan 2001. Line-up pertama Kuburan merupakan mahasiswa Universitas Parahyangan Bandung. Kala itu, konsep sebagai band bodor sudah dilemparkan dalam bentuk mengenakan topeng. "Tapi kalau pakai topeng, kesannya kok kita kayak malu sama tampang sendiri ya," ucap Dino, satu-satunya personel Kuburan yang tidak "punah" dari line-up pertama. Sedangkan formasi Kuburan saat ini, sudah memasuki season keenam, setelah sebelumnya punya tiga vokalis.

"Ya, sampai sekarang masih berusaha sih, buat mengimbangi ketiga vokalis sebelumnya, soalnya kan saya sendirian," ucap Priya sang ujung tombak, yang mengaku terkadang masih suka kaget ketika tampil di atas panggung. "Makanya saya rajin dong nanya ke senior-senior saya," sambung Priya, sambil menunjuk Uri, vokalis Kuburan sebelumnya yang baru saja kembali ke Indonesia, usai menamatkan studi di luar negeri.

Mulai 2003, konsep penampilan make-up tebal mulai digunakan Kuburan. "Ini juga bertahap biar bisa sampe bagus kayak begini. Dulu kita pakai cat poster yang harganya empat ribuan, sekarang harganya udah naik jadi 4.500 lah," ucap Dino terkekeh. Mereka sempat menggunakan cat tersebut selama tiga tahun, sampai kemudian menemukan yang lebih nyaman, paint stick (biasa digunakan untuk pantomim). "Nah, kalau tahun keempat masih pakai cat itu, pasti kanker kulit deh kita," sambung Dino.

Sebelum tampil di atas panggung, personel Kuburan tentu disibukkan dengan persiapan make-up yang dilakukan sendiri. Waktunya beragam, mulai dari 10 menit, hingga setengah jam. "Kalau setengah jam mah udah bisa sambil ngobrol, tapi sebel juga ya kalau waktu dandan jauh lebih lama dari waktu perform. Yang paling heboh, kita pernah dandan setengah jam tapi tampil cuma lima menit," kata Raka sambil tertawa.


Untuk Download hit singlenya:
download mp3 Kuburan band Lupa-lupa Ingat


Superman Is Dead Angels and The outsiders


Damn….rasanya sudah 100 tahun lamanya tidak menginjakkan kaki di studio rekaman. And before we jump to the main topic, one thing we must admit, the beginning of this year 2008 and half of 2007 was disaster for Superman Is Dead! Semua terasa berat
Diawali dengan penghianatan besar, konflik fatal dalam manajemen, kebangkrutan dan ditinggalkan oleh yang tercinta. Semua terjadi secara beruntun bak novel tragedi dari Rusia. Dingin dan tanpa ampun. Dan kita tidak bertambah muda. Dikejar usia, jadilah beban hidup terasa semakin berat dan menghantui setiap inchi langkah yang kita ambil. Saat itu SID seperti kehilangan nyawa dan akal sehat.
Kebingungan dan hampir menyerah.
Tapi untung saja tidak. “Apapun yang tidak membunuhmu akan menjadikanmu lebih kuat”. Don’t ever fuck with that old saying coz we are the living proof. Setelah hampir setahun hancur lebur dihajar depresi dan segenap negativitas-nya, perlahan kita seperti kembali menemukan jati diri kita, siapa kita dan apa yang kita inginkan. Ditengah rasa sakit kita banyak belajar tentang hidup. Dan satu hal signifikan, malaikat akan selalu ada disana selama kita masih percaya. Energi. Api kebencian, cinta dan airmata. Itulah malaikat. Persahabatan, kesetiaan dan harapan. Itulah malaikat.

Dan kita pun terselamatkan.Perlahan kita mencoba berdiri lagi, menulis lagu, menorehkan lirik bertintakan air mata dan alkohol untuk menemukan kembali alasan kenapa kita berada di band ini. Dan jangan pernah lupakan rasa terima kasih dari hati kami yang paling dalam untuk semua fans, sahabat dan keluarga yang tiada henti siang malam gelap terang memberi api semangat nan tulus kepada kami. We’re so so lucky to have you!Berbekal harapan setinggi matahari, akhirnya kami benar-benar bisa berdiri dan semua masalah mulai menemukan jalan keluarnya. Masih memakai sound engineer Yoni dan dengan sound yang jauh lebih tebal dan matang, album ke 7 ini dibuka dengan Luka Indonesia yang memuntahkan rasa cinta kami pada negara dan kolaborasi dengan alat musik tradisional Bali terjadi disini, it’s totally Rock-A-Bali! Tema persatuan dan harapan untuk dunia yang lebih baik juga ada di Unfuck The World dan Kuat Kita Bersinar dimana kita memadukan suara tulus anak-anak panti asuhan diiringi denting indah piano dari musisi jazz tangguh Erik. Nuansa kecintaan terhadap pada anak-anak kita pertahankan dalam lirik-lirik jujur Saint Of My Life [feat.Alit Anima on organ], Fly Away, danThe Days Of A Father. Punkrock sayang keluarga. Haha.Kesedihan dan konten rasa kehilangan kita balut dengan gagah dalam Nights Of The Lonely [featuring Sally Jo Saharadja on violin], Menuju Temaram dan Memories Of Rose yang maha panas dimana perpaduan gitar flamenco Hendra Telephone dan permainan trumpet dahsyat Rio Saharadja akan membuat anda seolah berada di gurun Mexico dengan tequila kadaluwarsa ditangan kiri dan pistol di tangan kanan.Lalu di track Pulang tema kerinduan akan ‘rumah’ dituangkan dengan semangat rockabilly nan membara dan tiba tiba terselip nada gulana suling bambu Bali dari Gembul drummer Navicula. Aneh? You’ll be the judge. Tak usah terlalu lama terjebak dalam kesedihan karena kita akan menggebrak pesta pesta liar jalanan dengan Brandal Poppies 2 [based on a true fuckin story], Punkrock Lowrider, Twice In Paradise dan Jika Kami Bersama, sebuah masterpiece dimana SID untuk pertama kalinya berkolaborasi penuh dengan Jogjakarta kings Shaggy Dog. This track is guaranteed gonna bring your ass right to the party! Kemudian rasa salut dan hormat terdalam untuk sekumpulan anak muda yang tak mengenal rasa takut dan selalu ada untuk SID kita tumpahkan dalam The Outsiders.Itulah 15 track yang berhasil kita rekam dalam masa masa terberat dalam karir kita, namun matahari sudah kembali bersinar dan hingga detik ini kami merasa seperti ribuan macan lapar yang siap menerjang apapun dan siapapun yang berdiri dijalan kami. Salam dari Superman Is Dead

Track dalam 'Album Angels and The Outsiders':
untuk download silahkan klik judul lagunya dibawah ini:

1. Download Superman Is Dead-Kuat Kita Bersinar
2. Download Superman Is Dead-Jika Kami Bersama
3. Download Superman Is Dead-We Are The Outsiders
4. Download Superman Is Dead-Poppies Dog Anthem
5. Download Superman Is Dead-Saint Of My Life
6. Download Superman Is Dead-Nights Of The Lonely
7. Download Superman Is Dead-Menuju Temaram
8. Download Superman Is Dead-Punkrock Lowrider
10.Download Superman Is Dead-Close To Fly Away
11. Download Superman Is Dead-The Days Of A Father
12. Download Superman Is Dead-Pulang
13. Download Superman Is Dead-Memories Of Rose
14. Download Superman Is Dead-U.T.W
15. Download Superman Is Dead-Twice In Paradise.



Download MP3 Endank Soekamti kelas Satu

2003 Kelas satu (Proton Records)
Album Pertama (Kelas Satu) :
terdiri atas 17 judul:
Download mp3 endank soekamti full album ke-1 (kelas satu)


carikan cinta
bau mulut
harus laku
kemari
seberapa besar
satyo dan rio
bintang jatuhku
love death
kembali
kau dan aku
grogi
merah sekali
tunggu sebentar
pencuri cinta
anak nakal
rock for kamties

untuk mendownloadnya silakan klik judul lagunya.



Download Endank Soekamti Full Track


Tanggal 1 Januari 2001 begitu berarti untuk tiga orang berandalan dari jogja Erix, Ari & Dori! Berawal dari keisengan & banci tampil,Erix mengajak Ari & Dori untuk memikat lawan jenis dengan nge-jamn disebuah event dimlm pergantian tahun. Applaus ratusan orang yang memadati Java café jogja menggemasetiap lagu selesai dimainkan.

Respon baik dari teman-teman musisi dimlm itu membuat trio ini memutuskan untuk tetap jalan, dari situ timbul nama “nyleneh” Endank Soekamti.
Walopun terkesan asal-asalan,Nama Endank Soekamti mengandung filosofi yin dan yang bagi mereka. Dua nama tersebut merupakan 2 pribadi yang sangat berbeda. Nama Endank dicomot dari si Endang gebetan Ari yang begitu cantik dan baik hati, Sedangkan Soekamti diambil dari ibu guru Erix yang judes, jahat & galak. Yapz… cukup untuk mewakili baik & buruk.
Setelah itu mereka mulai latihan di studio untuk persiapan mengikuti beberapa acara lokal.anehnya mereka ga pernah lolos seleksi & berakhir sebagai penggembira. Merasa dendam & ga puas sebagai penonton, mereka merubah strategi dengan membuat 2 lagu demo, setelah itu melakukan pendekatan ke radio-radio. Alhasil 2 lagu mereka sukses diputar di radio. Berkat lagu yang tiap pagi siang & malam mereka request sendiri di radio sebagai pancing, Jogjakarta pun pelan2 mulai mengenal Endank soekamti Sampai akhirnya tiba juga banyak orang suka & merequest lagu mereka.. Boomm!!! 6 bulan menjadi top request Endank Soekamti meroket di kota sendiri. Mulai dari situ tawaran manggung ga pernah sepi...,he he.. Bahkan hampir Semua event lokal dikampus2 menampilkan mereka sebagai bintang tamu.
Belum puas dengan botol sebagai bayaran, mereka memutuskan untuk berjuang menuju industri musik nasional. Diakhir tahun 2002 mereka mencoba membuat demo secara digital recording dirumah sendiri untuk dikirim ke label-label besar di Jakarta.Karna bosan menunggu tanggapan dari Jakarta,Erix Dory Ari melakukan diskusi dengan senior2 musisi dijogja,disitulah Pongky jikustik dan tony trax terinspirasi untuk membuat sebuah Label & merekrut Endank soekamti sebagai artisnya.
Juni 2003 Endank Soekamti merilis album pertama “KELAS I” dibawah bendera Proton Record, tak disangka jika respon pendengar musik nasional sangat antusias dengan album ini. Data sampai akhir 2006 mencatat 40ribu keping telah terjual.
Seiring dengan semakin dikenalnya Endank Soekamti muncul sekumpulan anak2 muda yg menamakan diri sebagai kamtis family (fans Endank Soekamti) di berbagai penjuru kota di Indonesia yang jumlahnya semakin hari semakin banyak. Dukungan kamtis membuat mereka lebih bersemangat bertahan di gilanya industrii music indonesia.
Ditahun 2004 Endank Soekamti mulai dilirik Warner Music Indonesia & 2005 akhirnya endank soekamti merilis album kedua “Pejantan Tambun” dibawah Label besar Warner Music Indonesia.
Melewati perjuangan dari panggung kepanggung sepanjang tahun 2005-2006 album ini mengalami penurunan terjual 30.000 copy . Ironisnya showcase mereka tercatat dengan jadwal yang lbh padat. Bahkan ditahun itu Endank soekamti sempat mendapat gelar RAJA PENSI diJKT.
Di tahun 2007 mereka merilis album ketiga dengan judul “sssttt!!!”. Album yang penuh experiment ini direkam & dimixing sendiri dirumah dengan alat yang serba sederhana. mereka juga menambah pendewasaan lagu tanpa mengurangi cirri khas mereka yg sedikit nakal. Sound yg dihasilkan pun bs dipertanggung jawabkan, bahkan banyak yang berpendapat sound album ketigalah yang paling matang . Dialbum ini juga sebuah pembuktian bahwa Endank soekamti termasuk band yg sangat survive & exis. bahkan banyak yang berpendapat sound album ketigalah yang paling matang. (soekamti.com)
ARTIST DETAILS
Nama: ENDANK SOEKAMTI
Tanggal/Tahun Berdiri : 1 Januari 2001
Genre: Punk Rock
Personnel:
Erix Soekamti (bas, vokal)
Dory Soekamti (gitar, vokal)
Arie Soekamti (drum)
DISKOGRAFI
2001 Geronimo (kompilasi Radio Geronimo)
2003 Kelas satu (Proton Records)
2005 Pejantan tambun (Warner Music Indonesia)
2007 Zzzttt!!! (Warner Music Indonesia
CONTACT
Contact Person : Mr. Ulog
Ponsel/Telp.: 0818468932
E-mail: endanksoekamti@yahoo.com
Website/MySpace/Friendster: www.soekamti.com
Address:jln P. Puger no. 19b Pugeran, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta


Bad Fogo jogja Belong to Me

Jogja Belong to Me,…. Ya kedengerannya asing di telinga kita. Memang lagu ini bukan lagu indo maupun label. Tapi kalo kamu sempet liat Festival Djarum 76 yang diselenggarakan di Djogja tepatnya di Prambanan pada tahun 2007, maka kamu gak asing lagi dengan lagu ini. Lagu ini mendapatkan posisi raunner up di festival tersebut. Lagu yang dibawakan oleh bad Fogo, band asal Prambanan ini juga mendapat kehormatan juara satu di perlombaan band se-Selomartani. (Selomartani ? mana tu? Nama kampung ya? Lomba 17an dunk? Hehe…) gak gak. Itu nama……..?
Ya paling gak kan dah se-kecamatan. Hehe ….
Tapi jujur lagu ini gak kalah bagus dengan lagu-lagu yang ada di chart MTV ampuh, dahsyat ato inbox. Mungkin kalo diberi kesempatan promosi, lagu ini bias melejit menembus 10 besar.
Hehe……..
Lagu berbahasa inggris ini, mungkin kalo kita dengar pertama kalinya kedengeran seperti lagunya SID. Tapi murni lagu ini buatan asli otak anak-anak prambanan. Makanya disarankan untuk mendengarkan lagu ini, gak usah beli kasetnya, kalo beli juga lom ada. Gratis tinggal download disini. Legal, asli, dan telah diizinkan oleh penciptanya. Dijamin gak nyesel.asal kamu bukan anak METAL (melo total).

Area download Legal Gratis
Download mp3 bad fogo-Jogja belong to me



Wednesday, May 6, 2009

Batik the Indonesian Culture

Indonesia is a beautiful country consisting of more than 17,000 islands, the vast Indonesian archipelago spans 5,120 km across the equator, positioned between the Asian and Australian continents. Four-fifths of the area is sea with the major islands of Sumatera, Java, Kalimantan, Sulawesi and Papua. The 300 ethnic groups that exist harmoniously give birth to a potpourri of cultures and fascinating people. The major ethnic groups are: Minangkabaunese, Malay, Javanese, Sundanese,Maduranese and Ambonnese. Arab, Chinese and Indian immigrants have also settled in regions throughout the country, particularly in the coastal cities.
(created by Damayanti Purba)
Although the process of decorating cloth through the process of batik is found in several regions in Africa or India and even in some South East Asian countries, the batik of Indonesia is unique and unequaled.
Indonesian Batik is made in several regions, but the center of the art is Central Java, in cities like Yogyakarta, Solo, Cirebon, Pekalongan and Indramayu.
The pride of Indonesians to wear batik till the present day has preserve this art of textile.
The beauty of Batik is a tribute to the patience, creativity of the woman of Java, the main island of Indonesia. Credit should be also given to men who prepare the cloth and handle the dyeing and finishing process.
Batik is generally thought of as the most quintessentially Indonesian textile. Motifs of flowers, twinning plants, leaves buds, flowers, birds, butterflies, fish, insects and geometric forms are rich in symbolic association and variety; there are about three thousand recorded batik patterns.
The patterns to be dyed into the the clothe are drawn with a canting, a wooden ‘pen’ fitted with a reservoir for hot, liquid wax. In batik workshops, circles of women sit working at clothes draped over frames, and periodically replenish their supply of wax by dipping their canting into a central vat. Some draw directly on the the cloth from memory; others wax over faint charcoal lines. (Taken by Nebu Sauyun)

Tuesday, May 5, 2009

Batik Processing the Indonesian Culture

PREPARATION OF MATERIAL

THE first step in the batik process is to prepare the material. This is nothing more elaborate than a thorough washing, which will result in freeing the goods from any artificial loading and will shrink the piece and the size will not be an unpleasant surprise when the work is finished and one will not find that the triangle especially cut for a lamp-shade will not fit by an inch or so. If one is using "dyed in the piece goods" (that is, material already dyed one col-our when bought), it is a good plan to boil it for ten minutes, in order to remove any loose colour, and to make sure that no un-expected colour will run and mix itself
with the dye in which the fabric is being dipped. The drying and ironing of the material makes it ready for the application of the design.

APPLICATION OF DESIGN

Some people when making a simple design draw directly on the material with wax, but it is usually the best plan to make the design on paper first, together with a coloured sketch to be used as a guide when the dyeing part of the process is reached. In using transparent material, the design can of course be placed underneath it and the pattern traced directly through, but this is not practical with heavier fabrics.

FOLDING MATERIAL

When waxing very thin material such as chiffon, it can be doubled or in some cases even folded in quarters, laid perfectly flat and the wax applied. This short cut was used in the batik illustrated facing page 50. It was designed and executed by Hazel Burnham Slaughter, and it is a representative piece of the beautiful work done by her on sheer materials. It is made with only two colours—the original colour of the chiffon, a very light tan, and a soft mellow red; the design is an arrangement of free ornament, floral and animal life. It is a free-hand all-over design, and repeats itself four times, having been folded as described above.

This folding process only has satisfactory results when very thin material is used as the wax will not penetrate through two or more thicknesses if the fabric has any weight at all.

The most satisfactory means of transferring the design, is to prick the outline with a pin, or wheel perforator, place the perforated paper on the fabric and rub charcoal through the holes. If one cannot obtain any charcoal—though one must be far indeed from the mad-ding crowd to be out of reach of even charcoal tablets, lead-pencil dust can be used, though it is not at all to be recommended owing to the dirty smears that it makes when rubbed.

Be very careful to have the material quite straight and place the design on it squarely, or the final effect may be very twisted and distorted. If the pricking has left a jagged edge to the holes in the paper, rub the perforations lightly with sandpaper in order that the charcoal may go through cleanly and easily.

REDRAWING OF DESIGN

When the finished work is to be in more than one colour, it is advisable to strengthen the charcoal outline with pencil or Conte Crayon No. 2, otherwise it is washed off in the first dipping. This redrawing is not necessary if one wishes to have an undyed outline edging the different colours, as in that case the outline of the whole design will be drawn in, in wax, and this will permanently indicate the pattern.

PREVENTING THE WAX FROM STICKING

The American method of working differs from the Javanese in the fact that the native hangs her material vertically in front of her when she is waxing her design, whilst the American is decidedly more comfortable with his material flat on a table. Usually it is stretched on a frame or canvas-stretcher to prevent it from coming in actual contact with the surface of the table whilst the wax is being applied. If it is not kept clear, it will be found that when an attempt is made to lift the textile, on the completion of the waxing process, it will 'be sticking in places and the wax torn in consequence; the effect of this damage will be that in dyeing the colour will penetrate from the back, and the material exposed by the breaks will turn out to be some shade quite unplanned for in the original scheme. For very big pieces, however, it is rather impractical to use a frame and as an alternative to stretching, the fabric can be waxed on a table which is covered with thin smooth paper; with careful lifting, little or no harm need be done to the wax, but in any case it is well to make a thorough examination of the reverse side in order to be sure that there are no exposed surfaces that should be retouched.

Some artists work with a sheet of glass under their material, instead of paper, but this, whilst having the advantage of not sticking as much has the great objection of rapidly cooling the wax with which one is working and cool wax does not penetrate the material properly.

CLEAN OUTLINE

A clean edge to the design is obtained with more certainty if the flat masses are outlined with a fine brush or preferably with a tjanting, before being filled in with the larger brushes. Where the work is done with a tjanting, it is difficult to have the fabric stretched on a frame as this tool is used with the palm of the hand resting on a steady surface.

HANDLING THE TJANTING

The illustration facing page 54 shows the way to hold the tjanting when the work is laid flat on the table. The wrist and the lower part of the hand rest on the table, the tjanting is held between the thumb and the two first fingers, while the remaining fingers act as an additional support. All small movements can be made with the wrist remaining stationary; for big curves the hand and arm are slowly moved in the required direction, keeping the tjanting at an even level. Though in the beginning this may seem difficult, it will be found that after a little practice, it will be quite easy to make even and regular lines.

Having covered up with wax all the parts of the design which are to remain white or the original colour of the fabric (if an already dyed piece is used for the foundation) it is now ready for the first dye bath.

Select the lightest shade in the colour sketch for the initial dyeing. To be sure of getting the desired shade it is well to test a sample of the fabric.. To do this, wet the piece and immerse it in the dye for a few moments; when it is dry it will be several shades lighter than when it is wet. One can get an approximate idea of the colour that a wet piece will be when it is dried, by looking at it against the light.

The simplest batiks, of course, are those in which only one colour is used and consequently only one dipping is required. Details of dyeing and the matter of colour schemes will be treated at length elsewhere in this book. After dip-ping, the material should be rinsed thoroughly in luke-warm water. Avoid the use of cold water, especially when another dyeing is to follow, as the cold will cause the wax to become brittle and crack, and unintentional crackling is a sign of poor craftsmanship. If the batik is to be in only one colour it is now ready for the removal of the wax, which is a simple business, consisting of rinsing the fabric very thoroughly in gasoline or Carbona.

More elaborate colour schemes are produced by a repetition of the process, simply covering up with fresh wax the parts one wishes to retain in the shade of the last-dyed colour. This re-waxing, dipping and rinsing is continued until all the colours that the scheme demands are obtained, and then the wax is removed as described.

GASOLINE

A word here on the use and misuse of gasoline may be in order. Gasolining should be done very thoroughly; one of the faults common to all amateurs is insufficient rinsing and the fabric still stiff with wax is placed on the market as a finished product. Often the lovely softness of a drapery will be lost and a papery quality substituted just because there have not been a sufficient number of gasoline baths used.

PRECAUTIONS

When possible, gasoline should be used out of doors, although if proper precautions are taken, there is no reason why people should be nervous about using it in the house. In the first place do not use it in a room in which there is a fire burning and do not imagine the room is safe for a lighted match immediately the vessel containing the gasoline has been removed. Gasoline fumes are heavier than air and if undisturbed will hang low in the room for some time; it is therefore a good plan to have the window open slightly, at the bottom as well as at the top, in order to create a current of air. The hot air rising and the fresh air coming in at the bottom of the window, will soon disperse the fumes.
Have the gasoline in an earthenware vessel.

Enamelware easily gets chipped and the ex-posed iron when touched by the hand may give a slight electric shock, as electricity is some-times generated through rubbing the fabric. It is well, in any case, to avoid hard rubbing and to use as little friction as possible, taking particular care on bright clear days when the air itself seems charged with electricity.

GASOLINE ECONOMY

Gasoline can be used over and over again. The last baths for one batik, containing only a small amount of dissolved wax, can be used for the first bath next time, and with an apparatus similar to that illustrated, it is quite easy to run off the dissolved wax (which sinks, being heavier than the gasoline), and save only the clear fluid.

The last stage of the process is the ironing, which needs no more description than the suggestion that the work is placed between papers; this hint may prevent the streaking which some-times ruins a batik that has successfully survived the various stages of a decorated textile's creation.